Minggu, 27 April 2014

JILBAB BAGI WANITA MUSLIMAH




JILBAB  Berasal dari bahasa arab yang jamaknya jalaabiib artinya pakaian atau busana yang lapang/luas. Pengertiannya yaitu busana yang dipakai kaum muslimah dari ujung kepala sampai telapak kaki yang dapat menutup aurat wanita, kecuali muka dan kedua telapak tangan hingga pergelangan saja yang ditampakan. Jilbab ini hukumnya adalah wajib sebagai sebuah keharusan yang pasti atau mutlak bagi wanita dewasa yang mukminat atau muslimah.

KHIMAAR juga berasal dari bahasa arab, bentuk jamaknya khumur yaitu tutup/tudung, kerudung yang menutup kepala, leher, sampai dada seorang wanita.

Sekilas kerudung memiliki definisi yang hampir sama dengan jilbab. Tapi tidak sama, Jilbab memiliki arti yang lebih luas, karena Jilbab dapat diartikan sebagai busana muslimat yang menjadi satu corak, yaitu busana yang menutup seluruh tubuhnya, mulai dari atas kepala sampai kedua telapak kakinya. Sedangkan Khimar (kerudung) hanya sebagian dari jilbab yaitu tudung yang menutupi kepala hingga dada saja. Oleh karena khimaar atau kerudung itu merupakan bagian dari jilbab, maka khimaar atau kerudung hukumnya juga wajib.

Jilbab adalah masalah yang fundamental (kewajiban), bukan masalah furu’iyyah (pilihan) sebagaimana dikira segelintir orang. Sampai-sampai para ulama berkata bahwa siapa yang menentang wajibnya jilbab, maka ia kafir dan murtad. Sedangkan orang yang tidak mau mengenakan jilbab karena mengikuti segelintir orang tanpa mengingkari wajibnya, maka ia adalah orang yang berdosa, namun tidak kafir.

Dalil yang menunjukkan wajibnya Jilbab adalah firman Allah Swt :

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).

“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung, kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(QS. An Nur: 31).

 “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf: 26,)

Di zaman sekarang, terutama akhir-akhir ini banyak kaum hawa atau wanita-wanita yang memilh untuk memakai jilbab, tentu saja hal tersebut membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar kita, apalagi hal tersebut menandakan bahwa di Indonesia mayoritas penduduknya beragama islam.
Sayangnya banyak dari sebagian mereka mengenakan jilbab dengan kreasinya sendiri-sendiri, dan banyak juga dari mereka yang salah menempatkannya, seperti :

Jilbab dengan bahan tipis bahkan transparan, Memakai jilbab dengan bahan yang tipis memang terlihat modis. Dan bahan ini sangat cocok bagi para muslimah yang berada di daerah yang panas. Sehingga rasa panas tidak begitu membunuh mereka. Namun, jilbab dengan bahan inilah yang justru membuat dosa. Rosulullah SAW menyebut hal seperti ini dengan sebutan “berpakaian tapi telanjang”. Sudah jelas bahwa yang ini salah, kita berjilbab untuk menutupi aurat, tetapi kenapa malah mengumbar aurat.

Jilbab Seksi Ketat,     Muslimah diwajibkan memakai jilbab bertujuan agar menutupi kulit serta lekuk tubuh yang menggoda para kaum adam. Namun, akhir-akhir ini para muslimah seakan-akan mengacuhkan ketentuan berjilbab tersebut. Mereka memang berjilbab sesuai perintah, tetapi lekuk-lekuk tubuh mereka masih saja terlihat. Bahkan sebagian dari muslimah tersebut berjilbab hanya untuk menonjolkan lekuk tubuh mereka, celana jeans dan kaos lengan panjang adalah identik pakaian laki-laki. Pakaian-pakaian tersebut tidak jarang juga dipakai oleh para muslimah. Walaupun mereka memakai kerudung, namun kerudungnya tidak menjuntai hingga dada. Terlebih lagi dipadu dengan kaos lengan panjang serta celana jeans, seperti seorang laki-laki yang memakai kerudung. Gaya seperti ini tidak boleh dipraktekkan oleh para muslimah. Karena gaya seperti ini adalah dosa bagi para muslimah.

Para muslimah hendaknya benar-benar mengetahui bagaimana tata cara berjilbab yang benar. Karena, hal yang paling membuat dosa adalah salah pengertian tentang berjilbab. Sebagai contoh apabila mereka berjilbab,berkerudung namun pahanya masih jelas terlihat, berjilbab namun dada tetap dipamerkan. Dengan demikian, berjilbab justru membuat mereka semakin berdosa saja. Jadi, pelajarilah peraturan-peraturannya terlebih dahulu sebelum bertindak.

Azab Bagi Yang Berjilbab Buruk, Imam Ali  berkata : Saya menemui Rasulullah SAW, dan saya melihat beliau dalam keadaan menangis, saya menanyakan penyebab beliau menangis. Rasulullah SAW berkata: Dalam malam mi’raj, saya melihat sejumlah wanita-wanita dari umat saya  sedang dalam azab yang sangat dahsyat. Salah satu dari mereka seorang wanita yang rambut kepalanya digantung dan dia adalah wanita yang tidak menutup rambutnya didepan non muhrim, demikian pula saya melihat seorang wanita yang memakan daging dirinya sendiri dan dia adalah wanita yang berhias dan mempercantik dirinya untuk orang lain.

Wanita-Wanita di Akhir Zaman, sangat disayangkan bahwa salah satu dari tanda-tanda akhir zaman yang telah banyak di jelaskan dalam hadis-hadis adalah perihal keadaan menyedihkan wanita-wanita berjilbab buruk pada zaman itu. Wanita-wanita dalam zaman itu hadir di tengah-tengah masyarakat dalam suatu bentuk yang buruk, memolekkan dan mempercantik dirinya bukan untuk suaminya, dan memakai pakaian-pakaian yang setengah telanjang dan menampakkan tubuhnya.

Rasulullah SAW bersabda : “Halaaku nisaai ummatii filahmaraini adzdszahabu watstsayaaburriqaaqi. Artinya : terdapat dua penyebab yang menghancurkan umatku, yang pertama adalah emas (perhiasan-perhiasan) dan yang ke dua adalah wanita wanita yang berpakaian tipis dan ketat menampakkan lekuk lekuk tubuhnya”.

Semoga kaum muslimah dapat Berjilbab yang benar menurut Al-Quran dan As-Sunnah.

Wallahua’lam bish shawab.