Senin, 02 September 2013

Sekitar Mie Ramen




MIE RAMEN


Ketika mendengar nama MIE RAMEN, ingatan kita terfocus kepada suatu jenis kuliner ala negeri Sakura dengan gunung pujiyamanya yaitu Jepang, atau orang tua kita dahulu menyebutnya negeri saudara tua kita Dai Nipon.
Tapi jangan yakin dulu coba kita telusuri dengan membaca suatu penjelasan dari nara sumber yang kompeten dibidang kuliner :

"Mie ramen bukan dari Jepang, mie ramen itu dari China," kata John Chu, Executive Chef Pearl Restaurant Hotel JW Marriott.

"Mie ramen berawal dari daerah di China, tepatnya Lan Cao. Dari sanalah ramen makin populer ke seluruh dunia," imbuhnya.

Sebenarnya pendapat John Chu ini sudah tertulis di wikipedia. Sayangnya, belum banyak orang yang menyadari. Menurut hikayat, Ramen asli dari Cina (Rupelle, Guy de la [2005] dan Being Japanese American, Gil Asakawa [2004]). Namun berkembang teori bahwa kata "Ramen" diucapkan oleh orang Jepang berasal dari kata Cina "la mien".
Menurut catatan sejarah Tokugawa Mitsukuni (Mito Komon) sering disebut sebagai orang Jepang yang pertama kali makan ramen. Pembuatnya adalah seorang ilmuwan Kong Hu Cu dalam pengasingan dari Dinasti Ming yang diundang untuk datang ke Domain Mito.
Ramen atau mie kuah ini makanan populer yang murah meriah tapi enak di Jepang.
Nama ramen mengambil dari bahasa cina-nya masakan ini yang disesuaikan sama lidah pengucapan Jepang La Mien = Ramen, dan di Korea namanya menjadi La Mion. Dari kata dasar mien, men, mion, yang berarti mie.

Ramen diperkirakan mulai dinikmati rakyat banyak pada zaman Meiji. Pada waktu itu, ramen sudah masuk ke dalam menu berbagai rumah makan di kawasan pemukiman keturunan Cina di Kobe dan Yokohama. Setelah itu, pada zaman Taisho, penjual mi di Hokkaido sudah menjual ramen seperti ramen yang dikenal orang sekarang ini.

Mi kuah dalam menu rumah makan di jepang yang dikelola imigran dari Cina itu, saat ini sudah merebak dikota-kota besar diseluruh wilayah Indonesia, termasuk di kota parijs van java kota kembang bandung, dengan dibumbui berbagai asesoris untuk menambah kelezatannya, termasuk level atau tingkat kepedasannya (level 1-5).

Jadi bagi penggemar jenis kuliner mie ramen tidak usah berepot-repot dan jauh-jauh datang ke Lan Cao di negeri tirai bambu atau ke Jepang untuk menikmatinya, cukup datang di “Warung Bakso/Ramen KARSUK”, Jalan Garuda (Laksmud Nurtanio) No. 22 Bandung, 800 meter dari Bandara Husein Sastranegara, 1000 mtr dari pintu tol Pastur atau 700 meter dari pintu tol Pasirkoja, tersedia berbagai kreasi a.l. Ramen Odong, Ramen Gelempeng, Ramen Keremes, Ramen Ngopepang, Buka setiap hari jam 13.00 – 22.00 WIB.
(Free Wifi  à follow @Bakso_Karsuk)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar