Ketika mendengar nama
MIE RAMEN, ingatan kita terfocus kepada suatu jenis kuliner ala negeri Sakura
dengan gunung pujiyamanya yaitu Jepang, atau orang tua kita dahulu menyebutnya negeri
saudara tua kita Dai Nipon.
Tapi jangan yakin dulu
coba kita telusuri dengan membaca suatu penjelasan dari nara sumber yang
kompeten dibidang kuliner :
"Mie ramen bukan
dari Jepang, mie ramen itu dari China," kata John Chu, Executive Chef Pearl
Restaurant Hotel JW Marriott.
"Mie ramen berawal
dari daerah di China, tepatnya Lan Cao. Dari sanalah ramen makin populer ke
seluruh dunia," imbuhnya.
Sebenarnya pendapat
John Chu ini sudah tertulis di wikipedia. Sayangnya, belum banyak orang yang
menyadari. Menurut hikayat, Ramen asli dari Cina (Rupelle, Guy de la [2005] dan
Being Japanese American, Gil Asakawa [2004]). Namun berkembang teori bahwa kata
"Ramen" diucapkan oleh orang Jepang berasal dari kata Cina "la mien".
Menurut catatan sejarah
Tokugawa Mitsukuni (Mito Komon) sering disebut sebagai orang Jepang yang
pertama kali makan ramen. Pembuatnya adalah seorang ilmuwan Kong Hu Cu dalam
pengasingan dari Dinasti Ming yang diundang untuk datang ke Domain Mito.
Ramen atau mie kuah ini
makanan populer yang murah meriah tapi enak di Jepang.
Nama ramen mengambil
dari bahasa cina-nya masakan ini yang disesuaikan sama lidah pengucapan Jepang
La Mien = Ramen, dan di Korea namanya menjadi La Mion. Dari kata dasar mien, men,
mion, yang berarti mie.
Ramen diperkirakan
mulai dinikmati rakyat banyak pada zaman Meiji. Pada waktu itu, ramen sudah
masuk ke dalam menu berbagai rumah makan di kawasan pemukiman keturunan Cina di
Kobe dan Yokohama. Setelah itu, pada zaman Taisho, penjual mi di Hokkaido sudah
menjual ramen seperti ramen yang dikenal orang sekarang ini.
Mi kuah dalam menu
rumah makan di jepang yang dikelola imigran dari Cina itu, saat ini sudah
merebak dikota-kota besar diseluruh wilayah Indonesia, termasuk di kota parijs
van java kota kembang bandung, dengan dibumbui berbagai asesoris untuk menambah
kelezatannya, termasuk level atau tingkat kepedasannya (level 1-5).
Jadi bagi penggemar
jenis kuliner mie ramen tidak usah berepot-repot dan jauh-jauh datang ke Lan
Cao di negeri tirai bambu atau ke Jepang untuk menikmatinya, cukup datang di “Warung
Bakso/Ramen KARSUK”, Jalan Garuda (Laksmud Nurtanio) No. 22 Bandung, 800 meter
dari Bandara Husein Sastranegara, 1000 mtr dari pintu tol Pastur atau 700 meter
dari pintu tol Pasirkoja, tersedia berbagai kreasi a.l. Ramen Odong, Ramen
Gelempeng, Ramen Keremes, Ramen Ngopepang, Buka setiap hari jam 13.00 – 22.00
WIB.
(Free Wifi à follow @Bakso_Karsuk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar