Lengser atau sering
dipanggil “Oewa Lengser" mencerminkan keakraban dan kedekatan yang demikian
menyatu dengan kehidupan masyarakat kecil (wong cilik). Nama yang melegenda
dalam tradisi masyarakat Sunda, sulit untuk mencari orang Sunda yang tidak
mengenal nama tokoh cerita ini, kecuali, anak kecil yang belum tahu apa-apa.
Lengser merupakan tokoh
yang memiliki karakteristik yang unik, khususnya dalam imajinasi masyarakat
Sunda. Tokoh ini digambarkan sebagai "figur" yang memiliki
karakteristik lucu, polos, namun memiliki kecerdasan yang sulit diduga, sering
digambarkan sebagai tokoh yang serba bisa,
Tokoh Lengser
senantiasa dihubungkan dengan fungsi-fungsi kekuasaan, ia sering diposisikan
sebagai kepanjangan titah Sang Prabu memiliki makna yang kurang lebih, yaitu
"utusan" sang Prabu. Lengser adalah "perwujudan" dan
"perwakilan" dari Sang Prabu atau Raja yang turun menemui dan menyatu
dengan rakyatnya,. Kedudukan Ki Lengser sangat tinggi, berada di atas Patih
dibawah Raja, tugas Ki Lengser yang disebut tadi sebagai Penasehat, Pendamping
Raja, sangat menentukan tindakan Raja, tak jarang Ki Lengser
"membetulkan/menyadarkan" tindakan Raja.
Lengser dikenal dalam
naskah-naskah sastra klasik Sunda, keberadaan Lengser merupakan prototipe kelas
sosial yang tidak pernah dikenal dalam teori modern mana pun. Lengser, sebagai
contoh, kalau pun ia merupakan perwujudan dan kepanjangan dari Sang Prabu dan mempunyai
kedudukan tinggi dalam kerajaan, tetapi fungsi dan posisinya ini bukan
merupakan fungsi dan posisi yang bersifat formal., ia tetap berposisi sebagai
masyarakat biasa dan tidak memiliki fasilitas apa pun dari kerajaan, (tidak
mendapat fasilitas istana jabatan ataupun fasilitas kendaraan kereta kencana dinas
yang mewah he..he..he.). Kalaupun Lengser diposisikan dalam sistem pemerintahan
modern dalam Trias Politika (Eksekutif,
Legislatif & Yudikatif) sebagai wakil rakyat (DPR), sama sekali tidak bisa
dianggap demikian, karena Lengser sama sekali tidak memiliki fungsi sebagaimana
halnya seorang legislatif, yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi
pengawasan. Posisi Lengser hanya mungkin dibandingkan dengan punakawan dalam
dunia pewayangan.
Jika ditanya samakah Lengser
jaman kerajaan Pajajaran dengan Lengser saat ini yang suka kita lihat dalam
upacara adat dalam pernikahan Sunda, jawabannya sangat berbeda, hanya ada satu
yg sama yaitu sebagai pendamping, kalau Lengser jaman kerajaan Pajajaran dahulu
sebagai pendamping Sang Prabu, Lengser dalam upacara adat sunda saat ini adalah
pendamping mapag Penganten, salah satu atraksi seni upacara adat “mapag
panganten” (sambut pengantin). Kesenian semacam ini biasanya tak hanya ada
dalam pesta pernikahan adat sunda saja, namun kerap juga ditampilkan dalam
menyambut kedatangan para pejabat atau tamu negara.
Kehadiran Lengser
biasanya menjadi sosok yang menarik perhatian penonton atau tamu undangan.
Pasalnya dialah yang mengarahkan jalannya upacara tersebut. Begitu rombongan
kedua mempelai datang ke gedung/tempat resepsi, Lengser-lah yang akan menyambut
dan mengarahkan mereka ke kursi pelaminan dengan diiringi para penari dan
pembawa umbul-umbul.
Peran Lengser ini
biasanya diperankan oleh seorang pria. Kalau pun ada Lengser wanita hanyalah berperan
sebagai pendamping Lengser pria. Karena peranannya sebagai sosok panutan
masyarakat yang dituakan, dan juga sebagai simbol penasehat dalam pernikahan,
maka sosok Lengser lebih sering diperankan sebagai seorang kakek.
Pakaian yang dikenakan
Lengser biasanya terdiri dari: baju kampret, celana pangsi dilengkapi dengan
sarung yang diselendangkan, dan totopong (ikat kepala). Dengan memperlihatkan
giginya yang ompong dan gerakan tari yang lucu, kehadirannya tak pelak selalu
mengundang tawa penonton/ tamu undangan.
Upacara mapag panganten
biasanya tidak berlangsung lama, karena fungsinya hanya untuk menyambut
kedatangan kedua mempelai dan mengantarkannya ke kursi pelaminan. Namun meski
begitu, kehadirannya kerap ditunggu dan mengundang decak kagum banyak orang.
Wallahua’lam
Bish_Shawab.
Dirangkum oleh : Oewa Lengser (H. Deddy)
Dari :
barangbang.blogspot.com/.../sikabayan-figur-.
www.kaskus.co.id/showpost.php?p=415728917
Tidak ada komentar:
Posting Komentar