Selasa, 03 September 2013

SEPUTAR KI LENGSER ATAU OEWA LENGSER



Lengser atau sering dipanggil “Oewa Lengser" mencerminkan keakraban dan kedekatan yang demikian menyatu dengan kehidupan masyarakat kecil (wong cilik). Nama yang melegenda dalam tradisi masyarakat Sunda, sulit untuk mencari orang Sunda yang tidak mengenal nama tokoh cerita ini, kecuali, anak kecil yang belum tahu apa-apa.
Lengser merupakan tokoh yang memiliki karakteristik yang unik, khususnya dalam imajinasi masyarakat Sunda. Tokoh ini digambarkan sebagai "figur" yang memiliki karakteristik lucu, polos, namun memiliki kecerdasan yang sulit diduga, sering digambarkan sebagai tokoh yang serba bisa,

Tokoh Lengser senantiasa dihubungkan dengan fungsi-fungsi kekuasaan, ia sering diposisikan sebagai kepanjangan titah Sang Prabu memiliki makna yang kurang lebih, yaitu "utusan" sang Prabu. Lengser adalah "perwujudan" dan "perwakilan" dari Sang Prabu atau Raja yang turun menemui dan menyatu dengan rakyatnya,. Kedudukan Ki Lengser sangat tinggi, berada di atas Patih dibawah Raja, tugas Ki Lengser yang disebut tadi sebagai Penasehat, Pendamping Raja, sangat menentukan tindakan Raja, tak jarang Ki Lengser "membetulkan/menyadarkan" tindakan Raja.

Lengser dikenal dalam naskah-naskah sastra klasik Sunda, keberadaan Lengser merupakan prototipe kelas sosial yang tidak pernah dikenal dalam teori modern mana pun. Lengser, sebagai contoh, kalau pun ia merupakan perwujudan dan kepanjangan dari Sang Prabu dan mempunyai kedudukan tinggi dalam kerajaan, tetapi fungsi dan posisinya ini bukan merupakan fungsi dan posisi yang bersifat formal., ia tetap berposisi sebagai masyarakat biasa dan tidak memiliki fasilitas apa pun dari kerajaan, (tidak mendapat fasilitas istana jabatan ataupun fasilitas kendaraan kereta kencana dinas yang mewah he..he..he.). Kalaupun Lengser diposisikan dalam sistem pemerintahan modern dalam Trias Politika  (Eksekutif, Legislatif & Yudikatif) sebagai wakil rakyat (DPR), sama sekali tidak bisa dianggap demikian, karena Lengser sama sekali tidak memiliki fungsi sebagaimana halnya seorang legislatif, yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Posisi Lengser hanya mungkin dibandingkan dengan punakawan dalam dunia pewayangan.

Jika ditanya samakah Lengser jaman kerajaan Pajajaran dengan Lengser saat ini yang suka kita lihat dalam upacara adat dalam pernikahan Sunda, jawabannya sangat berbeda, hanya ada satu yg sama yaitu sebagai pendamping, kalau Lengser jaman kerajaan Pajajaran dahulu sebagai pendamping Sang Prabu, Lengser dalam upacara adat sunda saat ini adalah pendamping mapag Penganten, salah satu atraksi seni upacara adat “mapag panganten” (sambut pengantin). Kesenian semacam ini biasanya tak hanya ada dalam pesta pernikahan adat sunda saja, namun kerap juga ditampilkan dalam menyambut kedatangan para pejabat atau tamu negara.

Kehadiran Lengser biasanya menjadi sosok yang menarik perhatian penonton atau tamu undangan. Pasalnya dialah yang mengarahkan jalannya upacara tersebut. Begitu rombongan kedua mempelai datang ke gedung/tempat resepsi, Lengser-lah yang akan menyambut dan mengarahkan mereka ke kursi pelaminan dengan diiringi para penari dan pembawa umbul-umbul.

Peran Lengser ini biasanya diperankan oleh seorang pria. Kalau pun ada Lengser wanita hanyalah berperan sebagai pendamping Lengser pria. Karena peranannya sebagai sosok panutan masyarakat yang dituakan, dan juga sebagai simbol penasehat dalam pernikahan, maka sosok Lengser lebih sering diperankan sebagai seorang kakek.
Pakaian yang dikenakan Lengser biasanya terdiri dari: baju kampret, celana pangsi dilengkapi dengan sarung yang diselendangkan, dan totopong (ikat kepala). Dengan memperlihatkan giginya yang ompong dan gerakan tari yang lucu, kehadirannya tak pelak selalu mengundang tawa penonton/ tamu undangan.

Upacara mapag panganten biasanya tidak berlangsung lama, karena fungsinya hanya untuk menyambut kedatangan kedua mempelai dan mengantarkannya ke kursi pelaminan. Namun meski begitu, kehadirannya kerap ditunggu dan mengundang decak kagum banyak orang.

Wallahua’lam Bish_Shawab.

Dirangkum oleh  :  Oewa Lengser  (H. Deddy)
Dari :
Beranda » Adat Sunda » Ki Lengser (Adat Sunda)
barangbang.blogspot.com/.../sikabayan-figur-.
www.kaskus.co.id/showpost.php?p=415728917

Tidak ada komentar:

Posting Komentar